Monday, September 28, 2020

Bijak dalam berbagi di media sosial

Oleh: Supangat Abdurrafi

Melihat maraknya "berbagi" ( sharing ) informasi via perpesanan instan ( instant messeging ), perlulah kita menyikapinya dengan arif bijaksana. Mengapa demikian ? Karena tidak setiap yang kelihatan bagus itu benar-benar bagus.

Alangkah baiknya sebelum sharing / posting

1) Jika menerima kiriman tulisan, biasakan baca dulu sampai selesai sebelum diteruskan ke pihak lain. Jangan hanya dibaca judulnya saja. Fakta menunjukkan bahwa seringkali ada orang membagikan tulisan yang diterimanya tanpa dibaca dulu tetapi langsung diteruskan ke grup atau ke pihal lain. 

2) Jika anda menerima kiriman tulisan / video ( atau kiriman lainnya ) dan anda ingin membagikan kiriman itu ke grup yang anda ikuti, periksa dulu apakah orang lain sudah ada yang membagikannya di grup atau belum. Sering kejadian suatu informasi di-share berulang kali di grup yang sama, dalam rentang waktu yang pendek, bahkan hanya dalam hitungan jam; bahkan dalam hitungan menit. Bahkan informasi yang sama di-share dalam waktu berurutan tanpa selingan informasi lainnya. Bahkan tidak jarang informasi yang sama di-share pada hari yang sama oleh orang yang sama di grup yang sama. 

3) Pertimbangkanlah apakah yang mau di-share itu berita bohong ( hoax ) ataukah fakta. Di jaman seperti sekarang ini banyak berita hoax menyebar dengan cepat. Dan sayangnya berita hoax itu banyak yg dikemas dengan sangat menarik sehingga seolah-olah merupakan berita yg benar, atau bahkan seperti nasihat yang bernilai sangat mulia. Bahkan tidak segan2 si pembuat hoax itu mencatut nama tokoh ternama dan hebat supaya pembaca benar2 menyakini apa2 yg disampaikannya itu. Pun tidak sedikit yang berupaya keras dalam mengemasnya sehingga berwujud video yg menarik. Di situlah banyak orang yg terkecoh, terjebak, tertipu. ( Di situlah saya merasa sedih ) 

4) Pertimbangkanlah apakah yang mau di-share itu ada manfaatnya buat orang lain atau tidak. Setelah kita tahu bahwa yang mau kita share itu memang fakta, jangan langsung di-share. Pertimbangkanlah dulu, ada manfaatnya atau tidak kalau kita share. Karena bisa saja informasi yang benar tetapi tidak mempunyai nilai manfaat. Kalau memang ada manfaatnya silakan share. Kalau tidak ada manaatnya selain sekedar menambah pengetahuan, ya sebaiknya ditahan dulu, tidak usah di-share. Kasihan saudara-saudara kita harus meluangkan waktu dan tenaga ( mungkin juga biaya kuota data ) untuk hal yang tidak ada manfaatnya; 

5) Pertimbangkanlah, apakah memang perlu di-share atau tidak. Tidak semua informasi itu adalah fakta, tidak semua informasi fakta itu bermanfaat, dan tidak semua hal yang bermanaat itu perlu di-share. Ada kalanya tidak perlu di-share karena memang waktunya / situasinya tidak tepat. Misalnya; Ada video atau cerita yang sangat menyentuh perasaan, yg dapat menggugah orang untuk menemui orang tuanya karena ingin menunjukkan baktinya. Namun sayangnya waktunya bertepatan dengan musim wabah penyakit. Tentu akan sangat berbahaya jika yang menonton video atau membaca cerita tersebut kemudian memaksakan diri untuk mudik guna menemui orang tuanya. Sangat berbahaya karena bisa menularkan penyakit meskipun tidak disadari dan juga tidak ada gejalanya. Dalam situasi demikian tentu sangat baik jika video atau cerita itu tidak usah di-share

6) Apabila kita menyadari bahwa hidup kita ini membawa misi tertentu, maka perlu juga mempertimbangkan apakah yang akan kita share itu sejalan dengan misi kita atau tidak. Karena dalam kenyataannya banyak orang yang membagikan info-info yang justru membuat tidak jelas misi orang tersebut apa. Misalnya; saya ambil contoh kejadian di musim wabah covid-19, terkait lockdown; infrmasi itu ada yang mendukung lockdown dan ada yang menentang lockdown. Ada orang yang ketika menerima kiriman langsung membagikannya ke yang lain terutama di grup. Apapun informainya. Yang mendukung lockdown dia sebarkan, yang menentang lockdown pun dia sebarkan. Yang mempercayai bahwa virus itu ada dia sebarkan, yang mengatakan bahwa virus itu bohongan pun dia sebarkan. Jadi tidak jelas misinya apa. Seolah-olah dia ingin selalu menjadi yang pertama dalam membagikan informasi, meskipun tidak jelas informasinya itu valid atau tidak, berguna atau tidak, menguntungkan ataupun merugikan. Seolah-olah dia merasa puas ketika menjadi yang pertama membagikannya. Semoga kita terhindar dari sifat yang demikian. Karena kalau kita sudah tidak membawa misi apa-apa, maka tidak ada bedanya kita ini ada dengan tidak ada. 

7) Jika kita mau membagikan video, alangkah baiknya diberi keterangan; video tentang apa... Tujuannya supaya orang lain bisa mempertimbangkan apakah perlu mengunduh ( download ) video tersebut atau tidak; jangan2 itu sudah ada di dalam perangkat orang tersebut karena sudah dapat kiriman dari yang lain. Dengan demikian maka tidak perlu mengunduh video yang sama berulang kali. Selain bisa menghemat kuota data internet juga bisa menghemat ruang penyimpanan yang ada di dalam perangkat ( misalnya memori HP ), dan juga menghemat waktu. 

8) Kalau isinya berupa pendapat, pertimbangkanlah apakah pendapat yang mau kita sampaikan itu punya dasar yang kuat atau tidak. Karena menyampaikan pendapat itu bukan perkara yang ringan. Jangan menyampaikan pendapat asbun ( asal bunyi ) tanpa analisis yang memadai terhadap suatu persoalan. Untuk berpendapat diperlukan juga kemampuan logika yang bagus. Kalau kemampuan logikanya lemah ya pendapat yang dihasilkan juga pasti lemah dan mudah dipatahkan. Oleh karena itu sangat baik jika berpendapat itu ditopang oleh wawasan yang luas, kemampuan analisis yang mendalam, dan kemampuan berkreasi. 


Mari kita bermedia sosial dengan lebih sehat. 
Semoga bermanfaat.

Monday, March 26, 2018

Jangan meremehkan hal sepele

oleh: Supangat Abdurrafi

"Mah, gunting kuku di mana ?" teriak adik sambil buru-buru mau berangkat sekolah.
Keesokan harinya, "Yah, gunting kuku di mana ?" tanya kakak sebelum tidur.

Pernahkah anda melihat kejadian seperti itu ? Atau yang mirip-mirip seperti itu ?

Saya teringat ketika itu salah satu petinggi di perusahaan join venture yang sangat ternama asal Amerika mengatakan kira-kira begini, "Presdir berprinsip begini; jangankan Rp 10 juta, Rp 10 ribu  pun tidak akan dikeluarkan, kalau tidak perlu. Namun sebaliknya, jangankan Rp 10 juta, Rp 10 miliar pun pasti akan dikeluarkan kalau memang perlu." Jadi yang menjadi ukuran bukanlah besar atau kecilnya uang, melainkan perlu ataukah tidak, untuk dikeluarkan. Di dalam rumah tangga pun tentu itu sangat bagus untuk diterapkan. Artinya tidak boleh ada pengeluaran yang sia-sia. Meskipun hanya Rp 5.000,-, kalau tidak perlu dibelikan barang ya tidak usah dibelikan barang. Lebih baik disumbangkan kepada yang lebih membutuhkan. 

Mengenai contoh kasus di atas, yaitu masalah gunting kuku, sebenarnya solusinya sangat mudah. 
> Tentukan satu tempat khusus, 
> beritahukan kepada semua anggota keluarga, 
> dan tekankan bahwa setiap selesai memakainya harus menyimpannya kembali di tempat yang sama.
Kalau ini diterapkan, saya yakin kejadian seperti contoh di atas tidak akan terjadi. Namun kalau tidak disiplin, maka tentu akan menjadi terpaksa untuk mengeluarkan uang ( yang dianggap kecil itu ) yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan.

Jangan menganggap remeh karena gunting kuku harganya hanya sekitar Rp 5.000. "Ah, cuma Rp 5.000, beli lagi aja."... "Ah, cuma Rp5.000, beli lagi aja."... Kasus gunting kuku di atas hanya salah satu contoh. Kalau hal seperti di atas sering terjadi, saya yakin sebenarnya banyak juga kejadian lain yang hampir serupa. Dan pola yang tidak disiplin serta sering menganggap remeh hal-hal kecil itu sebenarnya bisa menggambarkan pula cara kerja seseorang jika dia bekerja di kantor. Pasti tidak akan jauh berbeda. Dan jangan lupa, kedisiplinan terhadap hal-hal yang dianggap kecil ini pun bisa menggambarkan karakter seseorang dalam menyikapi setiap persoalan. Saya yakin akan hal itu.

Hal seperti itu memang kelihatannya kecil. Namun sering menimbulkan gangguan. Sering menimbulkan suara bising yang tidak perlu. Sering menyebabkan terbuangnya waktu yang sebenarnya bisa dipergunakan untuk hal-hal yang lebih penting. Dan sangat mungkin pula menimbulkan keributan. Apalagi kalau dibutuhkan di saat-saat yang waktunya sempit, misalnya saat anak mau berangkat sekolah. 

Oleh karena itu, marilah kita biasakan untuk tidak meremehkan hal-hal kecil atau yang dianggap sepele.

Semoga bermanfaat.

Tuesday, August 8, 2017

Penjahat pun memanfaatkan tombol "lupa kata sandi"

oleh: Supangat Abdurrafi

Dunia online yang menyediakan akun untuk para pengguna masing-masing biasanya menyediakan solusi untuk setiap persoalan yang muncul dalam aktivitas online tersebut. Misalnya akun email, media sosial ( Facebook, Twitter, Instagram, dll ), pesan instan ( WhatsApp, Telegram, BBM, dll ), dan lain-lainnya, kesemuanya itu menyediakan tombol "lupa kata sandi" untuk menjadi jalan penyelesaian jika penggunanya lupa kata sandi. Tombol ini sangat bermanfaat sehingga pengguna tidak perlu membuat akun baru dan tidak perlu kehilangan semua data di akun yang sudah dimiliki.

Bagaimanakah cara kerjanya ? Jika kita sebagai pengguna fasilitas itu lupa kata sandi, kita bisa menekan tombol "lupa kata sandi", lalu pihak penyedia akun akan:
1) memberikan kode rahasia untuk membuka akun tersebut dan membuat kata sandi baru. Ke manakah kode tersebut dikirimkan ? Ke nomor ponsel atau alamat email yang didaftarkan; atau
2) memberikan link ( tautan ) melalui email yang akan menuntun pengguna ke halaman akun untuk setting ulang kata sandi. Di halaman ini pengguna dipersilakan membuat kata sandi yang baru.

Nah, melihat alur seperti itu, maka ada celah bagi orang lain untuk bisa membuka akun kita tanpa mengetahui kata sandi yang kita miliki. Caranya ?
1. Orang itu akan mengamati nama pengguna ( user name ) yang kita pakai;
2. Orang itu akan sign in / login di layanan yang tersedia menggunakan "user name" tersebut;
3. Menekan tombol "lupa kata sandi" ( karena dia tidak tahu kata sandi kita );
4. Nah, ini masalahnya; Masalah bagi orang itu. Kenapa ? Karena kode rahasia akan dikirim ke ponsel kita, dan dia tidak bisa mengetahui kode tersebut tanpa bantuan kita. Oleh karena itu orang tersebut akan mencari cara sedemikian rupa supaya kita memberi tahu dia kode rahasia itu.

Ada beberapa cara yang biasa dipakai pelaku pembobol untuk mencari tahu kode rahasia itu, misalnya:
1) Orang itu akan mengatakan bahwa akun anda di-setting ulang dan ada satu langkah lagi yang perlu dilakukan, dan langkah ini memelukan kode yang dikirimkan ke ponsel anda. Jadi dia akan meminta anda untuk menyebutkan kode tersebut. Atau
2) Dia mengatakan bahwa anda mendapatkan hadiah. Dan untuk eksekusi pembayaran hadiah itu maka perlu kode yang dikirimkan ke ponsel anda. Dan dia akan meminta anda untuk menyebutkan kode rahasia yang dikirimkan ke ponsel anda.
3) Mungkin masih ada lagi.

Maka berhati-hatilah jika ada layanan akun yang mengirimi kode rahasia untuk sign in / login serta mengubah kata sandi. Jika anda menerima kode seperti itu di ponsel anda tanpa anda minta berarti sangat mungkin ada seseorang yang sedang berusaha menjebol akun anda.

Berapa kalikah kode rahasia dikirimkan ? Bisa berkali-kali. Setiap kali anda menekan tombol lupa kata sandi maka penyedia akun akan mengirimi anda kode. Oleh karena itu, jika anda menerima kode semacam itu, jangan pernah memberitahukan kode tersebut kepada siapapun, baik orang itu mengaku dari operator yang mau setting ulang maupun dari orang yang mengabari anda bahwa anda mendapat hadiah. Jangan terpancing, jangan terjebak.

Semoga bermanfaat.

Sunday, April 9, 2017

BBM vs WhatsApp

Mari kita perhatikan bersama dua aplikasi pesan instan  ( instant messaging ) yang sangat populer, yaitu BBM ( BlackBerry Messanger ) dan WhatsApp Messanger. Kita lihat beberapa fitur dan kemampuannya.


Deletion

Kemenangan  BBM: BBM mampu menghapus pesan yg sudah terlanjur terkirim / dikirim. Bukan hanya menghapus pesan tersebut di HP pengirim, tetapi juga mampu menghapus pesan tsb dari HP penerima. Inilah fungsi retract. WhatsApp belum bisa.

Kemenangan WhasApp: WhatsApp bisa menghapus beberapa pesan yg dipilih secara sekaligus. Beberapa pesan yang dipilih -- baik dipilih secara berurutan maupun secara acak, bukan semua pesan ( clear chat ). BBM belum bisa.

Konsumsi memori
Beberapa hari yang lalu saya membandingkan konsumsi memori aplikasi BBM dan WhasApp, ternyata BBM mengkonsumsi memori 4x lipat dari WhatsApp. WhatsApp sekitar 20 MB dan BBM sekitar 80 MB. Jadi tidak mengherankan kalau banyak orang yang mengeluhkan BBM lebih lambat dibandingkan WhatsApp.

Grup
Grup di BBM memungkinkan anggotanya membuat banyak chat-room. Sehingga anggota bisa membahas satu topik yang berbeda di chat-room yang berbeda pula; tetapi masih dalam satu grup. Ini yang tidak dimiliki WhatsApp sehingga membutuhkan grup yang berbeda untuk topik yang berbeda atau tetap berada di satu grup tetapi susunan chat menjadi acak-acakan. Kondisi ini membuat BBM unggul karena satu grup BBM dengan 5 chat-room sudah mirip dengan 5 grup WhatsApp. Ini kemenangan psikologis yg sangat bagus bagi BBM. Mari kita bayangkan satu orang ikut 5 grup BBM dan masing-masing grup memiliki 5 chat-room. Berarti totalnya ada 25 chat-room. Kalau di WhatsApp berarti seperti memiliki 25 grup. Akibatnya orang akan merasa terlalu banyak grup. Yang ikut 8 grup saja kadang-kadang merasa sudah terlalu banyak, apalagi 25 grup. Namun di BBM yg totalnya misalnya 25 chat-room seperti di atas, anggotanya tetap merasa hanya ikut 5 grup.

Variasi huruf
Penulisan pesan di aplikasi WhatsApp bisa dilakukan dengan menggunakan variasi huruf yang dapat berupa huruf biasa, huruf miring, huruf tebal, huruf dicoret, dan jenis huruf courier. Ini belum tersedia di BBM.

Direct reply
WhatsApp memungkinkan kita membalas chat langsung dikhususkan untuk chat tertentu meskipun sudah terlewat jauh. Ini belum tersedia di BBM.

Time stamp
Pesan-pesan di BBM dan WhatsApp sama-sama memiliki tanda waktu kapan terkirim. Namun pesan di BBM tidak memiliki tanda waktu kapan pesan tersebut dibaca. WhatsApp memilikinya. Terlebih lagi untuk chat di grup, WhatsApp memiliki catatan siapa saja anggota grup yang sudah menerima pesan tersebut, kapan diterimanya, siapa saja yang sudah membacanya, dan kapan membacanya.

Update status
Fasilitas dan tampilan untuk update status di BBM tampak lebih hidup dan dinamis daripada WhatsApp. Inilah salah satu yang banyak dimanaatkan oleh pengguna BBM untuk menjalankan bisnis melalui update status.

Transfer file
Kemampuan transfer file WhatsApp ternyata lebih unggul dibanding BBM. Baik file audio, video, maupun pdf. Hanya file html yang keunggulannya dimiliki BBM.

Menandai pesan penting
Dari sekian banyak pesan yang kita terima, sering di antaranya berupa pesan yang sangat penting atau artikel yang sangat bagus dan bisa jadi kita akan membacanya kembali di lain waktu. Namun sayangnya pesan / artikel itu bisa cepat tergulung oleh pesan / artikel baru. Oleh karena itu adanya fasilitas untuk menandai pesan tertentu menjadi sangat bermanfaat. Fasilitas inilah yang di aplikasi WhatsApp dilambangkan dengan tanda bintang. Dan pesan berbintang ini selain memungkinkan untuk dicari dengan mudah juga bisa dikecualikan saat penghapusan seluruh pesan. Jadi, kita bisa menghapus seluruh pesan ( clear chat ) keculai pesan berbintang ( optional, artinya pesan berbintangnya bisa ikut dihapus dan bisa juga tidak ikut dihapus ). Fasilitas ini belum tersedia di BBM.

Itulah sedikit ulasan mengenai BBM dan WhatsApp "head to head". Sisanya yang belum dibahas tentu masih banyak dan bisa dieksplorasi lagi.

Semoga bermanaat.

Sunday, November 27, 2016

Lakukan ini sebelum menjual gadget anda

oleh: Supangat Abdurrafi

Harga gadget yang semakin terjangkau dan inovasi model dan fitur yang sangat pesat membuat para pengguna berganti-ganti gadget dengan mudah. Namun kemudahan itu kadang-kadang menyebabkan orang menjadi kurang perhatian terhadap hal-hal yang bersifat pribadi yang melekat pada gadget tersebut. Sehingga orang lain bisa masuk ke ranah pribadi tanpa sengaja karena memang masih terbuka di gadget tersebut. 

Oleh karena itu ada hal-hal penting yang perlu dilakukan terlebih dahulu jika anda mau menjual atau memberikan gadget anda ke pihak lain.


  1. Logout / Sign Out / Keluar dari akun email; 
    Jika anda tidak melakukannya maka orang lain bisa menggunakan email anda atas nama anda. Termasuk untuk mendaftar berbagai layanan via internet. Dan ini bisa berakibat fatal.
  2. Logout / Sign Out / Keluar dari akun media sosial: Facebook, Twitter, Path, Instagram, dll;
    Ini juga seperti nomor 1 di atas. Orang bisa menuliskan sesuatu di akun anda, bisa menampilkan gambar / video yang tidak baik, dsb. Dan orang lain akan mengira bahwa yang melakukan itu adalah anda.
  3. Pindahkan kontak ( catatan nomor telepon ) ke tempat lain, dan pastikan bahwa semua kontak yang ada di gadget tersebut terhapus bersih.
    Catatan nomor-nomor telepon yang ada di daftar kontak di gadget kita adalah milik pribadi kita. Dan tidak jarang di antara nomor-nomor itu ada nomor yang spesial hanya kita dan orang tertentu yang boleh tahu. Kalau daftar kontak tersebut tidak kita hapus maka nomor-nomor itu dan nomor-nomor lainnya akan terpapar ke pihak yang tidak semestinya tahu. Dan itu bisa dimanfaatkan oleh orang lain itu untuk hal-hal yang tidak diinginkan oleh si pemilik nomor.
  4. Pindahkan ( bukan salin ) semua berkas ( file ) anda, baik gambar, video, audio, maupun dokumen pdf atau lainnya ke kartu memori, dan pastikan bahwa semua dokumen yang ada di gadget tersebut terhapus bersih.
  5. Hapus / pindahkan semua pesan SMS ke kartu memori atau sejenisnya, dan pastikan bahwa semua pesan yang ada di gadget tersebut terhapus bersih.
    Mengapa SMS harus dibersihkan ?
    a. Karena SMS memuat nomor telepon pengirimnya. ( lihat lagi no.4 di atas ).
    b. Karena SMS bisa juga menagandung hal-hal yang bersifat penting dan rahasia.
  6. Lebih baik lagi "uninstall" semua aplikasi media sosial dan messenger yang ada di gadget tersebut.
    Dengan men-COPOT atau  "uninstall" aplikasi maka akun anda di aplikasi tersebut juga sudah tidak aktif di gadget tersebut. Kalau dianalogikan dengan obat maka ini lebih manjur dari sekedar Logout / Sign Out / Keluar.
  7. Cabut kartu memorinya, jangan ikut dijual;
    Jangan lupa cabut kartu memori di gadget tersebut, jangan ikut dijual. Jika anda mau menjual / memberikan gadget beserta kartu memorinya, pastikan kartu memori tersebut sudah dikosongkan.
  8. Cabut kartu SIM-nya, jangan ikut dijual;
    Bahaya dari kartu SIM yang pindah tangan sama seperti akun email dan akun medsos sebagaimana saya ulas di no.1 dan 2 di atas
  9. Periksa ulang untuk memastikan bahwa semuanya sudah aman sehingga tidak memungkinkan lagi bagi orang lain untuk melakukan sesuatu atas nama anda via gadget tersebut.
  10. Baru boleh dipindahtangankan ( dijual / diberikan ) ke pihak lain.

Selamat berhati-hati.

Wednesday, February 3, 2016

Merawat akun media sosial

oleh: Supangat Abdurrafi

Sebagai pengguna media sosial ( medsos = socmed ), saya sering melihat ada teman yang berganti akun dan memulai pertemanan dari nol lagi. Ada yg akun Facebook-nya tidak bisa dibuka karena lupa kata sandi ( password ), ada yang akun BBM-nya ganti, dan sebagainya.

Biasanya kalau seseorang berganti akun, maka semua datanya akan mulai dari awal lagi, dan dia harus merelakan hilangnya ( anggap saja hilang, sebenarnya masih ada ) data yang ada di akun sebelumnya. Semua "update status" di Facebook ( Fb ), foto-foto, video, dan sebagainya, harus direlakan. Semua kontak di BBM ( Blackberry Messenger ) juga harus di-invite ulang.
Merepotkan ? Ya, pasti.

Adakah cara untuk mengantisipasi hal-hal begitu ? Tentu. Dan hal itu sebenarnya sudah disediakan oleh penyedia socmed yang bersangkutan. Misalnya Fb; pasti meminta alamat email atau nomor ponsel. Alamat email dan nomor ponsel ini akan sangat berguna tatkala anda tidak bisa membuka akun anda karena lupa kata sandi. Jika anda lupa kata sandi, sebenarnya tidak perlu membuat akun baru. Namun cukup menekan tombol yang menunjukkan bahwa anda lupa kata sandi, dan selanjutnya anda akan dipandu dengan langkah berikutmya. Di antaranya adalah anda akan diberi kode yang baru supaya bisa membuka kembali akun anda tersebut.  Nah, kode yang baru itu akan dikirimkan ke alamat email anda atau nomor ponsel anda.

Sayangnya solusi seperti itu kadang-kadang ada yang belum tahu. Nah, bagi yang belum tahu, mudah-mudahan bisa membaca info seperti ini. Atau kadang-kadang ada juga yang sudah tahu, tetapi sayangnya alamat email yang dia pakai sudah hangus. Atau nomor ponsel yang dia pakai sudah berubah dan tidak meng-update nomor yang didaftarkan di akun socmed.

Oleh karena itu, alangkah baiknya:
1) Peliharalah agar alamat email anda tetap aktif, tidak kadaluarsa ( expired ). Caranya bagaimana ? Ini biasanya tergantung kepada pihak penyedianya. Kalau email berbayar ya tergantung kepada kelancaran pembayaran anda. Kalau email gratisan biasanya ada yang mengharuskan untuk "login" / "sign in" minimal sekian bulan sekali. Oleh karena itu sebaiknya bukalah email anda secara berkala.
2) Perbaharuilah data anda di akun socmed jika anda berganti alamat email ataupun nomor ponsel.

Demikianlah tip kali ini, semoga bermanfaat.

Wednesday, January 13, 2016

Mencatat nomor kontak teman

oleh: Supangat Abdurrafi

Pernahkah anda kehilangan nomor-nomor kontak teman anda gara-gara ponsel anda hilang / rusak ? Atau terhapus tanpa sengaja ? Kalau kita mengalami seperti itu dan kita masih punya catatan cadangan ( backup ), solusinya sangat mudah, tingal buka catatan cadangan itu. Yang menjadi masalah adalah kalau kita tidak punya catatan cadangannya; ini tentu membutuhkan upaya ekstra untuk mendapatkannya lagi.

Kalau kita kehilangan nomor kontak teman, biasanya apa yang akan kita lakukan ? Bertanya kepada teman lain yang kira-kira punya. Kalau teman kita tidak punya ? Pusing ! Lebih pusing lagi kalau itu adalah nomor orang yang sangat penting, tinggalnya jauh, dan kita tidak tahu persis alamatnya. Huahhh !

So, penting sekali bagi kita untuk mengelola nomor kontak teman-teman kita itu dengan baik. Tentu maksudnya bukan hanya teman, tapi juga semua relasi kita.

Saya mau menceritakan pengalaman saya:
1. Dulu, tahun 90an awal, kalau saya mendapatkan relasi baru, biasanya saya akan meminta alamat beserta nomor teleponnya. Dan biasanya saya catat di buku kecil, buku saku. Atau bisa juga di kertas kecil, atau di buku agenda. Lalu biasanya saya salin ke dalam buku khusus untuk mencatat alamat relasi. Di dalamnya ada alamat, nomor telepon rumah, telepon kantor, dan mungkin nomor fax. Orang-orang terentu ada tambahan nomor "pager". Saat itu ponsel ( HP ) belum ada.

2. Tahun 2000an, penggunaan ponsel sudah mulai meluas. Catatan-catatan seperti nomer 1 di atas sebagian berada di ponsel. Catatan-catatan seperti itu mulai saya buatkan salinannya di komputer. Jadi, kalau catatan nomor kontak teman yang ada di ponsel hilang, saya tinggal menyalin kembali dari komputer.

3. Sekarang, dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, kita bisa menyalin nomor kontak itu ke dalam akun email. Bahkan bagi pengguna android, jika nomor kontak itu hilang dari perangkat handset, maka dengan mudah bisa menyalin dari akun email. Yang perlu dilakukan adalah, jika anda mencatat nomor kontak di handset, export-lah ke media penyimpanan ataupun ke akun email. Jadi, jika suatu saat anda membutuhkannya lagi, anda tinggal meng-import.

Jadi, saran saya terkait pengelolaan nomor kontak adalah:
1) Catatlah setiap kontak yang anda dapatkan ke kontak handset anda, lalu export ke:
     (a) media penyimpanan, bisa internal di HP ataupun di kartu memori ( sdCard );
     (b) akun email, misalnya gmail.

     Contoh cara meng-ekspor ke akun gmail:
  • Buka Contact
  • Klik Menu
  • Pilih Export / Import
  • Muncul bacaan Copy from => Pilih Phone
  • Pilih Next
  • Muncul bacaan Copy to => Pilih akun gmail ( misalnya myname@gmail.com )
  • Muncul daftar kontak yang ada di HP => Tandai yang mau di-copy
  • Klik Copy ( biasanya berupa gambar segiempat rangkap di bagian bawah )
  • Tunggu sampai selesai, biasanya ada notifikasi Copy contacts successfully )
  • Selesai.
     Kalau suatu saat anda kehilangan kontak di HP anda, maka anda tinggal mengimpor dari akun gmail di atas. Caranya sama seperti di atas, hanya saja Copy from dan Copy to-nya ditukar; jadi from gmail - to Phone.

Catatan: Langkah-langkah di atas bisa berbeda untuk jenis ponsel yg berbeda. Juga bisa berbeda untuk versi android yg berbeda. Namun demikian, dengan menggunakan prinsip langkah di atas tentu caranya bisa dipelajari.

2) Buatlah salinan di komputer, bisa dalam file spreadsheets ( Ms. excel maupun Open calc ), bisa juga dalam file database ( Ms. Access maupun Open base ).

3) Buatlah pula "hardcopy", baik mencatat langsung di buku maupun print dari file komputer. Ini untuk mengantisipasi kerusakan file komputer maupun akses data internet yang kurang baik.

Semoga bermanfaat.
Insya Allah akan diisi tulisan-tulisan yang diharapkan akan membuat hidup kita lebih mudah.